Keanggotaan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

Keanggotaan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

Gambar Logo OPEC @Doc. Google
Keanggotaan Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) terdiri dari 12 negara anggota yang berasal dari berbagai daerah. Negara anggota OPEC tersebut tersebar di Timur Tegah (enam negara), di Afrika (enam negara), dan di Amerika Selatan (dua negara). OPEC kemudian memperluas keanggotaannya, selain negara-negara pendiri seperti Venezuela, Saudi Arabia, Iran, Iraq, dan Kuwait. Negara-negara yang baru tergabung di antaranya Qatar (1961), Libya (1962), Indonesia (1962), Unit Emirat Arab (1967), Aljazair (1969), Nigeria (1971), Ekuador (1973), dan Gabon (1975). Pada kurun waktu tahun 1960-1975, OPEC telah memiliki 13 negara anggota.

Negara keanggotaan OPEC ternyata tidak bertahan begitu lama. Pada tahun 1990-an beberapa negara anggota memilih keluar dari organisasi tersebut disebabkan beberapa faktor. Ada dua negara yang keluar dalam kurun waktu 1990-an, di antaranya Ekuador dan Gabon. Ekuador yang bergabung menjadi negara anggota OPEC pada tahun 1973, memilih keluar dari organisasi tersebut tahun 1992. Penyebab keluarnya Ekuador dari OPEC adalah karena ketidaksanggupan atau tidak mampu membayar iuran keanggotaan sebesar $.2 juta. Sehubungan dengan itu, negara ini juga terkendala dengan ketetapan kouta menghasilkan minyak yang sudah ditetapkan oleh organisasi ini. Gabon menjadi negara kedua yang memilih keluar dari OPEC pada tahun 1995. Gabon yang bergabung pada tahun 1975 memilih keluar dari organisasi ini dikarenakan tidak mampu memenuhi kouta minyak yang sesuai ketetapan dari OPEC (Sumber: BBC Indonesia).

Pada kurun waktu tahun 1990-an, OPEC telah kehilangan dua negara anggotanya, akan tetapi tidak membuat organisasi minyak ini bubar atau pun berhenti. Bahkan, meski dua negara yang keluar disebabkan karena besarnya beban biaya iuran dan ketetapan aturan terkait produksi minyak, tidak membuat negara lain ragu untuk merasa bergabung. Hal itu dibuktikan pada tahun 2007 dengan bergabungnya satu anggota negara yang baru dan kembalinya negara anggota yang pernah ada di organisasi ini. Negara baru yang bergabung ke OPEC pada tahun 2007 yaitu Angola, sedangkan negara yang kembali lagi menjadi negara anggota adalah Ekuador di tahun yang sama. 

Satu tahun setelah bergabungnya Angola sebagai negara keanggotaan OPEC, tahun 2008 giliran Indonesia yang memilih keluar dari organisasi ini. Indonesia yang bergabung dengan OPEC pada tahun 1962 (dua tahun setelah organisasi ini didirikan) memilih keluar setelah masa keanggotaannya habis. Sehubungan dengan itu keputusan Indonesia keluar dari organisasi ini tidak jauh berbeda dengan dua negara sebelumnya (Ekuador dan Gabon) yang keluar. Meskipun demikian, Indonesia masih dapat berpeluang untuk kembali lagi menjadi negara dari keanggotaan OPEC (Sumber: BBC Indonesia).

Kembalinya Ekuador menjadi negara anggota OPEC pada tahun 2007 kemudian diikuti oleh Gabon. Negara yang sempat keluar dari organisasi ini pada tahun 1995, kemudian setelah 21 tahun memilih kembali bergabung ke OPEC pada tahun 2016 (Sumber: OPEC).

Keanggotaan OPEC hingga sampai tahun 2017 terdiri dari 13 negara anggota. Ketiga belas negara anggota itu di antaranya adalah Venezuela, Saudi Arabia, Iran, Iraq, Kuwait, Qatar, Libya, Unit Emirat Arab, Aljazair, Nigeria, Ekuador, Angola, dan Gabon. Keseluruh negara anggota OPEC berasal dari berbagai benua, namun di dominankan oleh Benua Asia bagian Timur Tengah dan Benua Afrika.

Upaya untuk mengajak beberapa negara lain sebelumnya juga pernah dilakukan oleh OPEC. Organisasi ini mencoba memperluas keanggotaannya dengan mengajak Sudan untuk bergabung pada tahun 1998 yang dilakukan oleh Mohammed Barkindo Sekjen OPEC saat itu. Berdasarkan informasi lain didapatkan, bahwa Negara Rusia dan Norwegia pada tahun 2000 pernah bergabung dengan OPEC, akan tetapi penulis belum mengetahui secara pasti mengapa negara ini keluar dari organisasi ini.

Artikel Terkait:

Daftar Sumber:
Bappenas, 2008. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
BBC Indonesia. 2008. Indonesia Akan Tinggalkan OPEC. (Online). (Diakses Senin Senin 13 Maret 2017).
Ibu Nuur. 2013. Sejarah dan Latar Belakang Organisasi. (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Robbins, Stephen P.,2006. Prilaku Organisasi: Kelompok Gramedia.
Sejarah Negara. Sekilas Tentang OPEC. (Online) (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Wikipedia. OPEC. (Online). (Diakses Minggu 12 Maret 2017).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Membahas Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC)

Membahas
Organization of Petroleum Exporting Countries
(OPEC) 

Gambar Logo OPEC @Doc. Google
Gambaran Umum Organization Of The Petroleum Exporting Countries (OPEC)
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) berdiri dilatarbelakangi dari keputusan sepihak yang dipicu dari perusahaan minyak multinasional The Seven Sister pada tahun 1959-1960. Para perusahaan tersebut yang menetapkan harga dan menguasai industri minyak di pasar internasional. Berdasarkan The Tripoli-Teheran Agreement yang merupakan perjanjian antara perusahaan swasta dan OPEC tahun 1970 secara penuh menetapkan OPEC sebagai pasar minyak dunia internasional.

Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang merupakan gabungan beberapa negara seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Qatar, Aljazair, Ekuador, Angola, Iraq, Iran, Kuwait, Nigeria, Libya, dan Venezuela. Sejak tahun 1965, Markas Besar OPEC berada di Kota Wina. Markas besar tersebut menjadi tempat digelarnya pertemuan bagi menteri-menteri perminyakan dari utusan negara-negara anggota.

Tujuan pokok dari OPEC berdasarkan anggaran dasar organisasi mereka yaitu menjadi penentu untuk melindungi kepentingan organisasi dari cara-cara terbaik secara individu dan kolektif. Tujuan lain OPEC adalah mencari cara untuk mencegah terjadinya fluktuasi (keguncangan atau ketidaktetapan) yang berdampak negatif terhadap organisasi dan menjamin kestabilan harga minyak di pasaran internasional. Sehubungan dengan itu, tujuan tersebut tetap memperhatikan keperluan dan kepentingan untuk menjaga kestabilan yang lebih baik dari dari negara-negara yang produsen minyak. Bagi negara yang berinvestasi untuk industri perminyakan, OPEC juga mengaturnya dalam tujuan organisasi. Tujuan tersebut untuk mengatur efisien dan persedian dari minyak bumi agar menjaga pendapatan negara-negara yang ikut berperan dalam OPEC.

Di pasar dunia internasional, pengaruh OPEC banyak mendapat kritikan. Embargo minyak yang dilakukan oleh negara anggota OPEC pada tahun 1973 menyebabkan terjadinya krisis minyak dunia. Hal ini telah memicu inflasi yang tinggi dan menyebabkan kekhawatiran dunia, khususnya bagi negara maju dan berkembang. 

Kemampuan mengendalikan harga minyak oleh OPEC dari tahun ke tahun mulai berkurang. Penyebabnya dikarenakan perkembangan dan penemuan besar di Laut Utara dan di Teluk Meksiko terkait cadangan minyak serta modernisasi pasar dan keterbukaan Rusia.

Persediaan minyak dunia dua pertiganya masih dikuasai oleh anggota negara-negara OPEC. Bahkan sampai April 2009, tercatat sebanyak 55,5 % produksi minyak dunia dikuasai oleh anggota organisasi ini. Hal ini menjadikan OPEC sebagai organisasi yang mempunyai pengaruh besar dan pengontrol terhadap harga minyak dunia di pasar internasional. Sehubungan dengan itu, persediaan minyak dunia sebagian juga dikuasai oleh negara Non-OPEC. Negara-negara pecahan dari Uni Soviet dan negara anggota dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) memproduksi sebanyak 26,4 % dan 18,8 % dari total keseluruhan produksi minyak dunia (Sumber: OPEC).

Sejarah Berdirinya OPEC
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) pertama kali diusulkan tahun 1949 oleh Negara Venezuela yang kemudian mendekati dan mengajak beberapa negara penghasil minyak seperti Saudi Arabia, Gabon, Iran, Libya, dan Kuwait. Pendekatan yang dilakukan oleh Venezuela berupa membangun komunikasi yang lebih baik dan mengeksplorasi jalan lebar dengan beberapa negara penghasil minyak serta tukar menukar sudut pandang. Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela, Juan Pablo Pérez Alfonzo menyarankan sebuah gagasan untuk dilaksanakannya suatu pertemuan dari negara-negara produsen minyak dunia.

Gagasan Juan Pablo Pérez Alfonzo kemudian diwujudkan dengan menggelar pertemuan pada tanggal 10-14 September 1960, di Baghdad, Iraq. Pertemuan yang diwakili oleh masing-masing negara-negara penghasil minyak dunia tersebut, membahas mengenai langkah-langkah yang akan diambil untuk meningkatkan harga minyak mentah. Perwakilan yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya  Juan Pablo Pérez Alfonzo Menteri Pertambangan dan Energi dari Venezuela, Abdullah Al Tariki Menteri Pertambangan dan Energi dari Saudi Arabia, Pemerintah Kuwait, Pemerintah Persia, dan tuan rumah, yaitu Pemerintahan Irak.
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang didirikan di Baghdad, Iraq oleh lima negara penghasil minyak di dunia sebenarnya dibentuk untuk menentang kebijakan Amerika Serikat. Presiden Amerika Dwight Eisenhower, mencetuskan dibentuknya suatu hukum pada tahun 1960 untuk mendesak kuota impor minyak dari Teluk Persia dan Venezuela seperti industri minyak di Meksiko dan Kanada. Kebijakan Dwight Eisenhower untuk menurunkan harga minyak dunia kemudian ditentang oleh Romulo Betancourt, Presiden Venezuela.

Kebijakan yang dianggap sangat meruggikan tersebut ditentang oleh Romulo Betancourt dengan membentuk suatu aliansi bersama beberapa negara-negara penghasil minyak dunia. Upaya membentuk aliansi tersebut dilakukan dengan mempererat hubungan antara negara-negara yang pernah melakukan pertemuan di Baghdad sebelumnya. Aliansi ini yang kemudian berperan untuk menggabungkan serta mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan ataupun keputusan dari negara-negara anggota penghasil minyak sebagai kelanjutan dari pertemuan yang pernah dilakukan sebelumnya. Aliansi yang terdiri dari negara-negara penghasil minyak tersebut kemudian dikenal sebagai  Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) (Sumber: Wikipedia).

Artikel Terkait:

Daftar Sumber:
Bappenas, 2008. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
BBC Indonesia. 2008. Indonesia Akan Tinggalkan OPEC. (Online). (Diakses Senin Senin 13 Maret 2017).
Ibu Nuur. 2013. Sejarah dan Latar Belakang Organisasi. (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Robbins, Stephen P.,2006. Prilaku Organisasi: Kelompok Gramedia.
Sejarah Negara. Sekilas Tentang OPEC. (Online) (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Wikipedia. OPEC. (Online). (Diakses Minggu 12 Maret 2017).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Organization Of The Petroleum Exporting Countries (OPEC)

Organization Of The Petroleum Exporting Countries
(OPEC)

Gambar Logo OPEC @Doc. Google
Terkait Organization Of The Petroleum Exporting Countries (OPEC)
Di dunia ini kita ketahui, banyak negara-negara yang dapat menghasilkan minyak baik itu pengeboran minyak lepas pantai ataupun pengeboran minyak yang dilakukan di daratan. Minyak merupakan aset dari penghasilan terbesar dari sebuah negara yang dapat mendongkrak perekonomian negara tersebut. Sehingga banyak negara-negara yang menghasilkan minyak atau sebagai produsen minyak dapat sesuka hatinya mematok harga minyak tersebut, sehingga secara tidak langsung dapat merugikan negara-negara yang mengkonsumsi atau sebagai pemakai yang tidak dapat memproduksi minyak sendiri. Hubungan kerja sama ekonomi internasional bisa dikatakan mempunyai cakupan yang luas daripada perdagangan internasional. Oleh karena itu hubungan kerja sama ekonomi internasional merupakan hubungan antara beberapa negara atau suatu negara dengan negara lainnya di dalam bidang ekonomi. Hubungan itu bisa melalui perjanjian atau pun kesepakatan tertentu, saling menguntungkan, dan dengan memegang prinsip keadilan. Hal ini yang kemudian membuat negara-negara penghasil minyak mencoba bekerja sama untuk dapat mengontrolnya sehingga terbentuklah sebuah organisasi yang bernama Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) merupakan sebuah organisasi negara-negara pengekspor minyak. Organisasi ini didirikan agar masing-masing negara penghasil minyak dalam mengambil keputusan serta kebijakan dalam bidang perminyakan serta harga minyak dapat memberikan keuntungan bagi negara-negara produsen atau pun anggota. Oleh karena itu organisasi ini berdiri agar nantinya mencegah persaingan yang tidak sehat dari negara-negara penghasil minyak di dunia.

Di Era Globalisasi seperti saat ini, pelaksanaan pembangunan di Indonesia dan negara-negara lainnya sangat berkaitan erat dengan peraturan-peratuan atau komitmen-komitmen dunia (global) di dalam bidang ekonomi, transaksi keuangan, perdagangan, dan lain-lain. Indonesia bagian dari anggota Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan berbagai lembaga lain di bawahnya, serta berada di gerakan Non-Blok.

Indonesia merupakan salah satu negara anggota yang aktif di badan-badan keuangan maupun program-program PBB serta beberapa organisasi antar pemerintah seperti gerakan Non-Blok. Selain itu, Indonesia juga terlibat di berbagai hubungan kerja sama dengan negara lain baik itu secara regional maupun global seperti ASEAN, APEC. dan WTO. Indonesia sangat berperan secara aktif di dalam kerja sama dalam program-program Technical Cooperation Between Developing Countries (TCDC) untuk menunjukkan semangat internasionalnya. Program yang dijakankan seperti penyelenggaraan training dan penyediaan tenaga ahli bagi negara-negara yang belum berkembang seperti yang ada di Asia dan Afrika. 

Indonesia juga melakukan hubungan kerja sama dengan menandatangani perjanjian dagang internasional. Indonesia melakukan hubungan dengan negara-negara ASEAN, APEC, WTO, AFTA, dan OPEC. Salah satu faktor utama yang mendorong pertumbuhan dan majunya ekonomi Indonesia selama ini dikarenakan mengalirnya dana melalui penanaman modal langsung dan investasi portofolio, bantuan dana pembangunan atau Official Development Assistant (ODA) yang berupa pinjaman lunak, pinjaman komersial, dan hibah.

Artikel Terkait:

Daftar Sumber:
Bappenas, 2008. Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
BBC Indonesia. 2008. Indonesia Akan Tinggalkan OPEC. (Online). (Diakses Senin Senin 13 Maret 2017).
Ibu Nuur. 2013. Sejarah dan Latar Belakang Organisasi. (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC). (Online). (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Robbins, Stephen P.,2006. Prilaku Organisasi: Kelompok Gramedia.
Sejarah Negara. Sekilas Tentang OPEC. (Online) (Diakses Senin 13 Maret 2017).
Wikipedia. OPEC. (Online). (Diakses Minggu 12 Maret 2017).
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kawasan Benua Asia

Kawasan Benua Asia

Gambar Benua Asia @Doc. Google
Benua Asia merupakan benua terbesar dan memiliki jumlah penduduk yang paling padat di dunia. Benua Asia memiliki luas 44.391.000 km^2 yang terletak di belahan utara serta di bagian timur dari Bumi. Luasnya yang mencapai 8,7% dari luas permukaan Bumi secara astronomis terletak pada 26'BT - 169'BB dan 11'LS - 77'LU. 

Daratan yang dimiliki oleh Benua Asia bisa dikatakan merupakan 30% dari luas daratan yang ada di Bumi. Jumlah penduduk yang menempati benua ini sekitar 4,3 milar jiwa atau mencapai 60% dari jumlah populasi manusia di Bumi. Tingkat pertumbuhan penduduk di Benua Asia di abad 21 M ini terbilang tinggi jika dilihat perbandingannya dengan abad ke-20 M. Pertumbuhan populasi penduduk Benua Asia mencapai empat kali lipaat daripada abad sebelumnya.

Letak Benua Asia yang berbatasan dan daratannya terhubung langsung dengan Benua Eropa menjadikan kedua benua ini seperti layaknya benua yang sangat besar. Terhubungnya daratan yang ada membuat gabungan dari kedua benua tersebut sering dikatakan sebaga Eurasia. Batas untuk membedakan wilayah Benua Asia dan wilayah Benua Eropa langsung menggunakan beberapa bentang alam, di antaranya Pegunungan Kaukasus, Pegunungan Ural, Sungai Emba (Sungai Ural), Selat Bosporus, Selat Dardanella, Laut Kaspia, Laut Hitam, Laut Marmara, dan sampai Kepulauan Novaya Zemlya. 

Penggunaan bentang alam sebagai batas wilayah dari Benua Asia dan Benua Eropa terkadang menyebabkan beberapa negara yang berbatasan langsung sangat kabur letaknya. Turki yang merupakan salah satu negara yang daratannya berbatasan langsung terkadang dapat dikatakan sebagai negara di Benua Asia dan juga dapat dikatatakan sebagai negara dari bagian Benua Eropa. 

Benua Asia ternyata tidak hanya berbatasan langsung dengan Benua Eropa. Kawasan daratan dari wilayah Benua Asia ternyata juga terhubung langsung dengan daratan Benua Afrika. Perbatasan dari daratan kedua benua ini bertemu di sekitar Terusan Suez. Kawasan Terusan Suez menjadi batas langsung antara kedua benua ini selebihnya dipisahkan oleh lautan.

Penggunaan nama atau istilah Asia pada Benua Asia sampai saat ini penulis belum mengetahui secara pasti siapa yang memberikannya. Ada banyak cerita yang membahas asal usul pemberian istilah Asia pada nama Benua Asia. Salah saatunya berdasarkan beberapa artikel yang sudah dibaca, penggunaan nama Asia mengacu pada Asia Kecil 

Kata Asia berasal dari Bahasa Yunani Kuno, Ασία adalah nama salah satu tempat yang coba digunakan oleh Herodotus sekitar tahun 440 SM. Herodotus menggunakan istilah Asia Kecil (Ασία) untuk menggambarkan situasi Perang Persia. Kerajaan Persia menjadi musuh dari pada Kerajaan Yunani dan juga Mesir. Itulah salah satu gambaran mengenai asal usul penggunaan nama atau istilah Asia yang sampai saat ini digunakan sebagai nama Benua Asia.

Pembagian Wilayah Benua Asia
Benua Asia sebagai mana yang telah dijelaskan secara singkat di atas merupakan benua terbesar di dunia. Bahkan Benua Asia bisa dikatakan sebagai bagian dari Benua Eurasia yang dianggap sebagai benua yang lebih besar.

Luasnya wilayah yang dimiliki Benua Asia membuat benua ini dibagi kedalam 5 wilayah yang di dalamnya terdiri dari beberapa negara. Pembagian dari kelima wilayah dari Benua Asia adalah sebagai berikut:

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Back To Top